Ini Penjelasan Dirut PLN Terkait Pembatalan Lelang PLTU Jawa 5

By Admin


nusakini.com - PT PLN (Persero) membatalkan lelang PLTU Jawa 5 dengan kapasitas 2 x 1.000 Mega Watt (MW) pada Mei 2016 lalu. PLTU yang direncanakan dibangun di Serang, Banten merupakan pembangkit terbesar dalam proyek 35.000 MW, setara dengan PLTU Batang dan PLTU Jawa 7.

Pembatalan lelang dikarenakan adanya proses yang tidak benar. Perusahaan swasta atau Independent Power Producer (IPP) calon pemenang lelang dinilai kurang pas oleh direksi PLN. Saat ini PLN telah menunjuk salah satu anak usahanya, yaitu PT Indonesia Power, agar proses pembangunannya bisa selesai tepat waktu. 

"Semata-mata ini kan dalam rangka percepatan. Nah kalau kita lelang lagi nanti belum tentu 6 bulan kan. Kan ada Perpres yang bisa menunjuk anak perusahaan. Kan ada anak perusahaan yang bisa kita tunjuk untuk menjadi IPP," ujar Direktur Utama PLN, Sofyan Basir di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (9/9/2016). 

Indonesia Power diberi kebebasan oleh PLN untuk memilih perusahaan swasta yang menjadi partner. Indonesia Power sebagai anak usaha PLN telah menunjuk mitra usaha dari Jepang untuk memulai pembangunan PLTU Jawa 5. Nantinya mayoritas kepemilikan PLTU Jawa 5 akan dimiliki oleh Indonesia Power. 

"Nanti kan dia yang pilih siapa. Tapi kan harus tetap 51%, mayoritas kan boleh dong. Nasionalisme kita harus ada dan itu kita minta Jepang," kata Sofyan. 

Sofyan menambahkan, tidak dilakukannya tender ulang terhadap proyek PLTU Jawa 5 sudah sesuai dengan Perpres Nomor 4 Tahun 2016. Jika dilakukan tender ulang terhadap proyek pembangkit listrik terbesar dalam program 35.000 MW ini ditakutkan tidak akan selesai tepat waktu. 

"Nggak keburu, nggak keburu. Itu sebabnya kita menunjuk langsung, dan itu sah kita menunjuk langsung anak perusahaan itu boleh. Kan juga 51%, jadi itu sama aja punya PLN," jelas Sofyan. 

Dipilihnya mitra kerja dalam pembangunan PLTU Jawa 5 untuk memberikan bagian yang sama kepada Jepang. Selama ini pembangunan pembangkit di Jawa sebagian besar sudah diberikan ke China. Untuk pemilihan mitra kerja dari Jepang, Sofyan menambahkan, mereka yang menawarkan harga paling murah akan diajak untuk menggarap PLTU Jawa 5. 

"Jepang ini dipilih untuk keseimbangan. Kan di Jawa ini sudah paling banyak dari China yang membangun. Jadi ini kita masukan Jepang satu," terang Sofyan. 

Dalam waktu dekat, Sofyan akan bertemu dengan Plt Menteri ESDM, Luhut Panjaitan, untuk menjelaskan tidak dilakukannya tender ulang pada PLTU Jawa 5. Seperti yang diketahui, Luhut menginstruksikan untuk dilakukan tender ulang terhadap proyek PLTU Jawa 5 karena ingin melihat kejelasan prosedurnya. 

"Nanti saya akan bertemu Pak Luhut segera. Kan itu input dari luar, sekarang kan saya mau berikan input dari PLN," tutup Sofyan.(p/mk)